Kisah Persahabatan Manusia Dan Kucing (cerpen based on true story)

Teruntuk = Recky ❤️




Ketika kau terlahir di dunia ini kau memiliki karakteristik imut yang menarik ku untuk selalu mendekapmu. Bahkan melebihi dekapan dari indukmu sendiri. Aku memberimu nama "Recky" entah kenapa terbesit dalam benak ku begitu saja, aku merasa nama itu cocok dengan karaktermu. Kamu yang lucu, sok jagoan, banyak gaya 😃.
Hari demi hari pun berlalu, kau mulai tumbuh dengan baik. Hobimu yang berlarian kesana kemari membuatku selalu ingin ikut merasakan kebahagiaan yang kau rasakan.


Setiap detik yang aku lalui bersamamu selalu penuh dengan tawa. Tingkah lucumu tak henti membuatku selalu merasa "gemas" terhadapmu. Terkadang aku suka menggoda tingkah lucu mu itu, dan kau semakin nampak menggemaskan.
Detik pun berganti hari, dan hari berganti minggu, minggu menjadi bulan. Ketika kau berumur 5bulan kau jatuh sakit, badanmu demam, tubuhmu lemas. Melihatmu tak berdaya hatiku terasa sangat sakit, karena waktu itu aku sedang sibuk dengan pekerjaan aku sempat mengompresmu dengan "byebyefever" 😃, i dont know aku hanya berusaha untuk meredakan demammu terlebih dahulu.


Kemudian setelah urusanku selesai aku membawamu ke klinik hewan terdekat, kebetulan klinik hewan sangat dekat dengan rumah jadi tidak perlu waktu lama untuk segera meminta pertolongan disana. Ternyata waktu itu kamu terkena virus "distemper" virus yang menyerang kucing (tapi tidak menyerang manusia). Dokter memvonis kemungkinan untuk hidup hanya 20%, aku sangat sedih. Berbagai upaya aku lakukan bersama dokter pada klinik hewan tersebut, aku benar benar ikhlas secara materi yang penting kamu selamat, begitu yang aku pikirkan, dan alhamduillah emang rejeki selalu datang entah dari manaa untuk membantumu survive. Setiap hari aku menengokmu, memberi mu semangat dari balik kaca, hingga 3 hari kemudian kamu dinyatakan sehat dan boleh pulang. Aku merasa sangat bersyukur masih bisa memelukmu lagi.


Dan kami kembali bermain main dengan bahagia. Semuanya kembali berjalan secara normal lagi, hari hari kami selalu penuh keceriaan. Bahkan ketika aku merasa lelah dengan aktifitas dan melihat tingkah gemas recky hatiku kembali ceria lagi. He is moodboster for me. 
Lalu pada suatu hari, kejadian tak diinginkan kembali lagi terjadi. Recky yang tengah asik bermain di halaman, tak sengaja kelindas mobil yang mundur kebelakang. Aku pun berteriak ketika mengetahui nya, bagian pantat recky hingga ekornya mengalami patah, darah mengalir begitu saja. Recky nampak kesakitan, ku tatap matanya sembari membersihkan lukanya, ia tampak tegar menyembunyikan rasa sakitnya. Tak lama setelah itu aku kembali membawanya ke klinik. Ketika di rongsen nampak patah pada pantat, ekor dan tulang kaki. Dokter kembali memvonis recky akan cacat, aku merasa sangat sedih. Namun melihat recky yang tengah gigih berusaha bertahan, aku kembali berpikir optimis bahwa recky pasti bisa.


*foto ini ketika kaki recky patah dan dia hanya berjalan menggunakan 2 tangannya :(

Dua hari setelah rawat inap recky diperbolehkan rawat inap dirumah. Dokter memberinya obat penghilang rasa sakit, dengan telaten aku mengobatinya. Aku selalu rutin memberinya obat sesuai dosis dari dokter. Aku merasakan kegigihan recky yang selalu berjuang, ia tak pantang menyerah meski berjalan menggunakan 2 tangannya, sambil berjalan ngesot recky selalu berusaha mandiri untuk pee dan ee. Ia sama sekali aku tak ingin membantunya, terlihat ia selalu bersemangat untuk fight melawan kekurangannya dikala itu. Step by step recky yang tak mampu berdiri mulai mencoba berdiri mengangkat pantatnya, dan menopang dengan kaki. Selangkah dua langkah ia bisa walau terjatuh lagi, ia tak pernah menyerah berusaha. Dan aku tak penah lelah memberinya semangat. Hingga sebulan kemudiaan recky sudah mulai bisa berlari, melompat dengan lincah. Meski bagian tulang pada pantatnnya bengkok, tapi ia bisa dengan kuat berlari dan bermain seperti sedia kala. Kegigihan recky berhasil mematahkan vonis dokter, aku sangat bangga padanya. Semangatnya memberiku inspirasi bahwa aku sebagai manusia juga tak boleh lelah berjuang. 



Hari hari kami pun kembali berjalan normal, hampir setiap malam recky tidur bersamaku, dan ketika dipagi hari dia selalu menyambutku dengan tatapannya yang seolah berkata "selamat pagi mana makananku" 😃.
Aku memang selalu menjadwalkan jam makannya, dan recky benar benar tertib menjalankannya. Mendidik kucing ibarat mendidik anak kecil, walau kadang suka semaunya sendiri tapi kalo kita telaten dan sabar ia akan benar benar bisa mengerti.




Dan bulan pun menjadi tahun, tak terasa sudah hampir 2 tahun kita bersama. Melewati suka dan duka bersama. Rasanya recky benar benar seperti keluarga, terasa seperti adiku sendiri. Bahkan terkadang terasa seperti anak sendiri, aku mencintainya layaknya aku mencintai diriku sendiri. Dan cobaan untuk kita kembali lagi datang, siang 5 desember 2018 recky pulang kerumah dengan keadaan lemas, sebelumnya di tanggal 4 desember recky ga pulang seharian karena lagi musim kawin, dia lagi ngejar betina. Dan di tanggal 5 ia pulanh dengan jalan yang tertatih, aku pun sempat memanggilnya ingin memberinya makan, ia merespon tapi tak terdengar suara darinya. Karena aku sedang sibuk dengan aktifitas aku belum menengok detail keadaanya. Recky nampak berbaring dibawah kolong kursi teras, selang beberapa menit recky muntah2, iapun masuk ke dalam rumah. Mama ku melihatnya jalan sempoyongan dan teriak "hei recky kenapa ini, apa kakinya yang sakit dipukul orang kok jalannya sempoyongan". Aku masih belum mengecek detail keadaanya, dan diwaktu itu aku harus pergi ada urusan mendadak. Namun aku segera menyelesaikan urusanku dengan cepat dan kembali pulang, sesampainya dirumah kulihat recky dibawah kolong kasur sembari menggigil, kejang, dan kencing tak beraturan, nafasnya terlihat sesak, aku langsung bergegas membawanya ke klinik. Sesampainya disana recky langsung ditangani dengan cepat, melihat kondisinya recky divonis keracunan. Aku pun langsung shock dan lemas, aku benar2 tidak paham dengan gejala keracunan pada kucing, aku benar benar merasa buruk. Dokter pun berusaha mengeluarkan racun pada tubuh recky dengan suntikan, bahkan recky dibantu dengan alat bantu nafas dan infus. Kulihat recky masih berusaha berjuang, aku pun juga berjuang mengupayakan yang terbaik untuk kesembuhan recky. Namun ..... ☹️☹️☹️
Kabar duka pun berhembus di pagi hari. 6 desember 2018 pukul 09:15 Recky kucing kesayanganku menghembuskan nafas terakhirnya. Ia sudah tak mampu berjuang.
Air mata ku pun tak hentinya mengalir dengan derasnya. Aku menangis sejadi jadinya , aku benar benar merasa kehilangan. Aku merasa hampa, aku menangis hingga merasa sesak. Aku mengeluarkan semua kesedihanku, dibenakku selalu terbayang sosok recky dan kebersamaan kita sehari hari. Aku kembali mengingat perjuangan perjuangannya yang luar biasa dikala itu, ia benar benar kucing yang hebat. Recky memang kucing yang memiliki semangat luar biasaa. Aku tak kan pernah melupakannya.

*hari terakhir recky di klinik

Dann yang membuatku merasa semakin sakit adalah, pelaku pengracunan yang dilakukan terhadap recky adalah masih memiliki hubungan sodara dengan keluarga besarku, aku mendapat fakta bahwa recky sengaja "dicekokin" ikan yang sudah diisi dengan racun. Why you are so damn like devil? Aku gatau apa permasalahannya dia denganku hingga tega meracuni kucing kesayanganku, dan fakta menyakitkan lagi, tidak hanya recky yang diracun, tapi sebelumnya induknya recky bernama kuro juga telah terlebih dahulu diracun olehnya. Aku benar benar ingin merasa marah ☹️, aku sedihh. Tapi aku juga tidak ingin menjadi jahat, aku mencoba ikhlas. Mungkin ini memang yang terbaik untuk recky dan kuro, dengan begini tak ada lagi yang menyakiti mereka, dengan begini recky dan kuro sudah tenang disisiNYA. Selamat tinggal kawanku, sampai jumpa dikehidupan selanjutnya. Aku akan selalu mengenangmu dan mencintaimu. 

Nama = recky
Ras = persia
Lahir = 29 january 2017- 6 desember 2018


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belanja Mudah Tanpa Ribet Tokotalk

Tips Merawat Wajah Berjerawat Dan Kulit Berminyak