Bullying is

Siapa sih yang suka dengan bullying? Tidak semua orang menginginkannya bukan? Tapi kenapa masih ada orang orang yang merasa bahagia menertawakan orang lain? Tidak kah orang itu sadar jika suatu saat 'tawaanya' akan berbalik pada dirinya sendiri? Ingatlah jika karma itu tidak pandang bulu.

YA! Bully itu benar benar suatu tindakan yang tidak baik. Tidak kah kalian merasa? Bagaimana perasaan seseorang yang di bully? Jika iya maka jauhilah perbuatan mem-bully. Bullying hanya akan membuat perasaan seseorang terluka, jika sampai parah bisa membuat seseorang depresi. Lalu apakah kalian pernah mengalaminya ? Dibully atau membully ? 

Aku pernah dibully tapi aku tidak pernah membully. Bully itu berat biar aku saja yang merasakan (korban dilan 1990). Aku sering banget dikucilkan oleh beberapa teman sebaya dari sd. Entah karena apa aku tidak pernah tau apa salahku. Apa salah dan dosaku sayang cinta suciku kau buang buang, eh kok dangdutan 😂. Saat itu aku suka banget berpikir "Mereka itu kenapa sih? Suka banget memilih milih teman". Mungkin karena anak kecil kali ya jadi sifat iri nya masih kental sekali seperti kecap. Hmm
Dan itu pun berlanjut saat aku duduk dibangku SMP pula. Kejadian di sekolah dasar sudah aku lupakan, dan aku anggap itu hanya sifat anak anak pada umumnya. Aku sudah bisa belajar maklum ya disisihkan karena penampilan. Kemudian ketika masuk SMP aku ga menyangka akan memiliki kejadian yang lebih buruk. Well, awal masuk sekolah rasanya biasa aja ga ada yang resek temen sekelas waktu kelas 7 (1 SMP). Semuanya berjalan normal pada umumnya. Dikelas setiap hari belajar dengan sungguh sungguh, mendengarkan penjelas dari guru, berbagi tugas dengan yang lainnya. Semuanya terasa normal dan biasa aja. Meski ada beberapa siswi yang iri sama aku, hmm gatau sih ya iri karena apa, tapi waktu kelas 7 itu aku tergolong siswi yang lumayan pandailah soal pelajaran. Ga pemalas banget, tapi ya cuma ngomong dibelakang aja dan kalo ketemu masih punya etikat tegor sapa teman sekelas.

Dikelas 7 aku menganggap semua omongan dibelakang itu sebagai angin lalu. Kemudian tibalah waktunya kenaikan kelas. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, dan aku pun naik ke kelas 8. Dikelas 8 aku sedikit kurang menyesuaikan diri dengan teman sekelas. Berbeda dengan teman teman waktu kelas 7, dikelas 8 mulai ada teman yang sok merasa cantik dan tenar. Karena setiap kenaikan kelas selalu diacak siswa siswi nya, bisa jadi tidak ada satupun teman di kelas 7 yang satu kelas di kelas 8. Dan dikelas 8 tak ada satupun teman dari kelas 7 yang satu kelas sama aku. Semuanya terasa asing diawal.

Karena aku tipe orang yang cerewet dan supel tidak terlalu sulit buat ku bergabung dengan yang lain. Oiya meski tak ada teman dari kelas 7, dikelas itu aku sekelas dengan tetangga dan teman dari TK. Jadi aku membaur dengan mereka supaya tidak kesepian dalam kelas.

Waktu pun berlalu tak terasa semester 1 hampir terlewat. Dan aku mulai akrab dengan beberapa teman yang lain. Layaknya remaja pada umumnya aku dan beberapa teman suka menggosipkan hubungan asmara. You know lah ada cimon (cinta monyet) masa abg. Diwaktu itu hubunganku dengan teman TK sedikit merenggang. Karena dia sibuk dengan teman nya sendiri, jadi jarang sekali kita mengobrol atau ke kantin bersama. Kalo sama tetangga yang sekelas karena dia cowo jadi kita jaga jarak, supaya tidak ada gosip yang aneh aneh diantara kita. Meski dirumah saling menyapa (hanya sekedar menyapa ga lebih) karena aku berteman baik dengan adik perempuanya. Tapi dikelas kita lebih banyak diam, ya aku sih memaklumi ya karena cowo pasti ga suka kalo ada cewe yang sok SKSD (sok kenal sok dekat, yakan?). Sehingga di waktu itu aku dekat teman yang duduk sebangku denganku dan yang berada di depanku. I dont know why kita akrab begitu saja, mungkin karena tempat duduk yang selalu bergeser seminggu skali, akhirnya mempertemukan kita. Jadi tempat duduk waktu sekolah itu diatur sama wali kelas, setiap seminggu sekali bergeser silang.

Disitulah pertemuanku dengan mereka. Karena mudah membaur aku pun mengikuti topik pembicaraan yang ada. Mulai dari topik pelajaran hingga topik cinta cintaan. Dan tak terasa hingga semester 2 aku masih akrab dengan mereka mereka. Sebut saja namanya vi dan liv. 

Vi dan liv dua abg itu selalu suka tebar pesona pada kakak kelas. Meski aku akrab dengan mereka dan mendengarkan semua curhatannya tapi aku selalu enggan ikut jika diajak tebar pesona. Aku benar benar diwaktu itu tidak tertarik yang namanya pacaran ataupun cari pacar. Aku lebih suka menghabiskan waktu istirahat dengan membaca komik dikelas. Berbeda dengan mereka yang suka sekali berkeliling sekolah.

Suatu ketika si Liv jatuh hati dengan kakak kelas bernama (sebut saja pan *demi menjaga keamanan pake nama samaran :D). Dia pun bercerita denganku "eh kamu kenal pan ga anak kelas 3d" tanya liv waktu itu. Dan aku jawab "iya kenapa?" Dengan muka yang penasaran dia bertanya lagi "dia bilang kalian tetanggaan, ceritain dong dia orangnya kaya apa". Diwaktu itu aku benar benar masih polos, dan sama sekali ga punya niat untuk menjatohkan hubungan mereka. Aku menceritakan apa adanya, seperti si pan itu pernah bilang suka sama aku, dan kita suka bermain bersama dirumah. Seperti anak kecil dimasa itu, masa dimana anak anak bermaim diluar rumah bersama teman sebaya nya. Dan di waktu itu aku sering sekali bermain hide and seek (petak umpet) bersama pan. Terkadang kita bermain gobak sodor ataupun karetan. (Anak jaman old yg tau permainan ini). Si liv yang penasaran berubah menjadi kesal setelah aku menceritakan jika aku dan pan pernah terlibat cinta monyet. Tapi bagiku itu tidak serius, karena kita hanya teman bermain, dan dia suka bermain denganku karena aku jago dalam permainan itu saja. Tapi si liv merasa tidak terima diapun melontarkan kalimat yang tidak mengenakan padaku. Dia bilang "gak mungkin pan suka sama kamu, kamu itu jelek, item" diapun berlalu setelah mendengarkan semua ceritaku. Aku tak habis pikir liv yang ku kira baik jadi berubah setelah kejadian itu. Dia mulai mengadu domba dengaku dan vi, vi pun ikut serta bersama liv dan merasa jika liv adalah yang benar dengan sikapnya yang mengatai aku. Diwaktu itu aku masih belum paham cemburu itu apa. Mungkin yang dirasakan vi waktu adalah cemburu. 

Liv yang cemburu diwaktu itu pun mengadu kepada pan. Aku masih ingat ucapan pan yang dikatakan kepada liv, benar benar menyakitkan hati. Dia mengataiku burik karena dulu aku suka banget jatoh kalo lagi main, dan kulit lecet karena luka, ditambah kulitku emang tipe sensitif terhadap gigitan serangga, dan waktu kecil aku adalah anak yang tidak diperhatikan orangtua , ya karena semuanya bekerja jadi aku tidak mendapatkan perawatan yang baik. Jadilah aku di waktu itu anak gadis kecil dengan penuh bekas luka dan ya apadanya, karena suka main siang malam emang kulitku menghitam. Dan si pan memberiku julukan burik. Rasanya sakit hati bukan? Dikatai oleh seseorang yang sempat kita sukai. 

Rupanya kalimat ucapan si pan menjadi senjata buat liv dan vi. Mereka menggunakan ungkapan itu untuk mengolok ngolok ku dikelas. Mereka berdua mentertawaiku, menyebutku burik dan mengajak teman kelas yang lain untuk mengolok ku. Bad day pun dimulai. Setelah kejadian itu setiap aku masuk ke kelas mereka semua mentertawai ku dan mengatai ku. Hingga pulang sekolah, diluar kelas masih ada rombongan gank tertentu dikelas yang menghinaku. Setiap hari merasa tak nyaman dikelas, aku bertemu teman SD ku yang kebetulan satu sekolah tapi beda kelas. Suatu hari aku menyapanya dikantin namanya vina dan setelah berbincang bincang aku menceritakan kejadian yang aku alami dikelas. Diapun memberikanku semangat, dan bersedia membantu jika aku dalam kesulitan. Selain vina adapula dinda teman SD ku juga. Bersama dengan mereka aku merasa diberi kekuatan, bahwa ternyata aku tidak sendirian. 

Melihat aku jarang sekali berada kelas, vi dan liv ternyata punya niatan iseng. Ketika jam kosong usai test semester 2, vi dan liv melancarkan aksinya. Mereka memporak porandakan isi tasku, melempar buku buku ku, dan menginjak nginjak tasku. Saat aku memasuki kelas dan melihat tas beserta isinya berantakan, rasanya sakit sekali dapat perlakuan tidak mengenakan dikelas 8. Seandainya lagu sayang udah terkenal gw bakalan nyanyi, "sayaaang opo koe krungu jerite atiku". Hatiku rasanya ingin menjerit, dan air mata ingin meneteskan diri. Tapi aku menahan nya. Dengan diam aku hanya bisa merapikan isi tasku, mengabaikan teman sekelas yang tertawa bahagia melihatku seperti pecundang. Tak sampai disitu saja saat aku masih membereskan isi tasku, tak segan segan si vi masih menendangnya. Jahat sekali bukan? Tapi aku masih dengan berbesar hati membiarkannya dan berlalu usai membereskannya. You know setelah itu aku nangis? Yaa aku nangis tapi ga di depan mereka. Aku nangis di depan vina dan dinda. Kenapa mereka jahat sekali, hanya karena laki laki labil itu. 

Meski teman sekelas dikelas 8 resek, hobi banget ngisengin aku. Mentertawakan dan menghina, tapi aku masih punya kawan yang lain. Karena emang aku orangnya pada dasarnya cerewet (ini diakui sama semua temen gw klo gw cerewet 🤣) dan asyik diajak ngobrol, obrolan apapun ikut ngebahaas, aku masih memiliki teman. Dan aku tidak sendiri. Aku punya beberapa teman dekat dimasa SMP, kebanyakan dari kelas lain. Teman dari kelas 7 juga ada beberapa yang akrab. Tapi tidak semuanya tahu jika dikelas aku selalu di bully dikata katain. Karena aku adalah sosok yang ceria diluar. Mereka selalu menganggapku aku adalah pribadi yang humoris. Yup! Meski sakit hati kita berhak bahagia kan? Itulah yang aku lakuin, disaat teman membully dan menghina , lebih baik dijauhi dan bergaul dengan teman yang lain.

Lalu ada dampaknya ga dari pasca kejadian bully dikelas ?
Ada, yaitu menurunnya semua nilai nilai pelajaran. So saad.. nilaiku anjlok semuaa, meski tertekan didalam tapi harus kuat diluar. Aku harus tetap naik kelas, meski nilai pas pas an. Seengganya ga ada yang remidi itu udah lega sekali. 

Dan masa kelam kelas 8 pun belum berakhir. Dikelas 9 (kelas 3) aku masih mengalami hal serupa. Ya karena ada teman dari kelas 8 yang satu kelas di kelas 9, jadi merekaa masih bawa bawa julukan julukan aneh buat aku. Ga cuma julukan aneh, mereka juga engga segan nyebut diriku ini miskin, dan sekolah dengan beasiswa miskin. Yaa! Memang diwaktu smp aku sekolah dengan beasiswa, karena papaku belum diangkat jadi pns dan masih honorer. Dan papaku menyekolahkan dua anak, aku dan adiku. Apalagi waktu aku kelas 3 mamaku hamil lagi, sehingga benar benar kita masih hidup apa adanya. Kita tidak kekurangan, dan aku tidak merasa kekurangan, karena orangtua masih menyukupi semua kebutuhanku. Lalu apa salahnya sekolah dengan beasiswa ? 

Ada yang terpengaruh tapi ada pula yang tidak. Dikelas 9 kebetulan diriku sekelas dengan vina. Dia masih yang memberi semangat. Kita ini senasib, sekolah dengan beasiswa cuma bedanya dia ga di bully sama teman yang lain. Miris sekali ya di bully hanya karena persoalan sepele. Hanya karena cemburu! OMG so childish. (Yaah namanya juga ABG sih ya, kalo sekarang udh dewasa sih udh maklum)

Lalu kutukan bully apakah masih berlanjut di SMA? Tidak!

Setelah lulus SMP, aku dan vina terpisahkan. Kita berada pada sekolah menengah yang berbeda. Namun silaturahmi kita tetap terjaga kok. Dan di SMA aku bertemu dengan teman teman yang masih memiliki attitude tidak main hakim sendiri. Yaa ada lah ya yang merasa sok cantik dan memiliki gank. Waktu itu lagi nge hits nya film "kepompong". Jadi people jaman itu ngikutin gank ala mereka. Yah tapi ga ada yang separah teman di waktu SMP lah. 

Apalagi dikelas XI (2 SMA) aku masuk jurusan yang menyenangkan. Dan bertemu dengan teman yang menyenangkan. Bahkan sampe sekarang sudah dewasa ini masih terjaga komunikasi dan silaturahminya.

Apa yang aku pelajari dari bullying adalah tidak semua orang berpikiran sama, tidak semua orang ikut mem bully, masih ada yang punya hati dan mau berteman dengan kita. Jadi tidak usah minder dengan kekurangan kita. Karena sahabat yang baik adalah sahabat yang menerima apa adanya. Tidak mencaci, tidak iri , tapi saling mensupport. Tidak usah merasa sendirian di dunia ini, karena kita adalah makhluk sosial. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belanja Mudah Tanpa Ribet Tokotalk

Tips Merawat Wajah Berjerawat Dan Kulit Berminyak

Kisah Persahabatan Manusia Dan Kucing (cerpen based on true story)