KEEP MOVE hidup bukan untuk menyerah

Pada postingan saya yang sebelumnya, saya sudah sedikit memperkenalkan diri ya ^^. Well, let you guys knows me more! 

Banyak yang bertanya kepada saya "sis, kenapa memilih jualan online? Ga kerja atau kuliah aja?"  Sebenarnya cita cita sebelum menekuni bidang online shop itu, saya ingin menjadi wanita karir. Saya ingin mandiri dan mencapai kesuksesan pada suatu pekerjaan yang layak. Misal bekerja pada sebuah perkantoran dan memiliki kedudukan. Tapi karena suatu hal, impian saya berbalik arah. 

Setiap orang pasti memiliki rencana rencana dan mimpi mimpi, dan ketika sudah memulai menyusun sebuah rencana dan gagal ditengah jalan, atau belum terselesaikan, maka kita harus memiliki plan B, plan C dan plan plan yang lain. Karena untuk menggapai sebuah keberhasilan, jalan menuju kesana tidaklah mudah. Kegigihan , kesabaran dan ketelatenan yang akan membawa kita semua pada puncak keberhasilan kita.

Sebelum saya memulai berwirausaha, saya sempat melanjutkan pendidikan S1 akuntansi di sebuah universitas swasta di semarang. Di saat saat ini lah saya mulai menyusun rencana. Seperti "Saya ingin mandiri, saya ingin kuliah sambil bekerja sendiri tanpa merepotkan orangtua", dan dari angan angan kecil ini saya mulai belajar mewujudkan. 

Jadi waktu itu, kondisi keluarga saya mengalami kendala ekonomi. Dan pada saat itu juga saya lolos SNMPTN perguruan tinggi negeri ternama di semarang. Sayapun mengutarakan nya pada orangtua saya, jika saya lolos snmptn dan ingin mereka mengurus daftar ulangnya. Tapi apa boleh buat jika orangtua saya merasa keberatan dengan niatan saya melanjutkan kuliah. Orangtua saya ingin saya menunda keinginan saya untuk kuliah, well you know it is so hard jika alasan yang mereka katakan adalah "anak perempuan itu ujungnya di dapur ngurus suami dan anak, buat apa menuntut ilmu tinggi tinggi jika nanti ilmu nya akan sia sia" Boommm!! Rasanya seperti dihujani peluru dari atas menembus langsung ke jantung ini. ( sok dramatis banget gua 🀣 )

Dari situ lah saya mulai membangun sebuah tekad. Tekad yang ingin menunjukan kepada orangtua saya, jika wanita dapat berkarir sambil mengemban tugas kodratnya sebagai wanita yang notabene memang di dapur. Namun sebagai anak kita memang harus menghormati orangtua. Meski perkataan spontan mereka menyakitkan hati, tapi darah mereka juga mengalir di tubuh kita. 

Secara diam diam saya mencari info lowongan pekerjaan untuk lulusan SMA yang belum ada ijasahnya. ( karena waktu itu ijasah belum keluar dan cuma ada surat keterangan dari skolah ). Berbekal itu semua akhirnya saya mendapatkan sebuah pekerjaan sebagai kasir di sebuah salon spa. 

Bekerja selama 3 bulan dan dengan gaji yang waktu itu hanya 400.000/ bulan. ( dan waktu itu pula UMR semarang masih 1jt an di tahun 2011, jadi uang 400rb terbilang lumayan ) 
Dan uang yg berhasil saya kumpulin waktu itu, saya pergunakan untuk mendaftar di universitas swasta semarang (Untag bendan).  Karena biaya nya yang relatif murah kala itu serta ada potongan setengah harga jika dibawa oleh salah seorang mahasiswa/wi disana, (dan kebetulan punya temen yang kuliah disana jadi dapat diskon gitu deh). Jadilah saya mendaftar dan langsung mendapatkan jas almamaternya.

Masih tanpa sepengetahuan orangtua saya jika saya telah mendaftar kuliah dan sudah tercatat sebagai mahasiswi baru disana. Entah yang saya rasakan waktu itu, antara ingin jujur dan antara gamau sakit hati dengan ucapannya jika saya jujur, akhirnya saya memilih untuk diam dulu. 

Dan pada akhirnya tiba lah saat saat perkuliahaan dimulai. Jam 08.00 pagi sudah berangkat dari rumah dan pulang jam 16.00 , lalu dimalam hari jam 18.00 saya keluar untuk pergi bekerja ( waktu itu keluar sebagai kasir salon karena jam kerjanya bertabrakan dengan jam kuliah, dan saya mendapatkan pekerjaan baru sebagai OP warnet di daerah indraprasta masih deket dari rumah saya ). Karena pekerjaan yang bisa disambi dengan jam kuliah saya di waktu itu adalah OP warnet, maka saya jalani pekerjaan itu ( selagi halal ). Jam kerjanya sebenarnya hanya 6 jam, yaitu jam 18.00-00.00 saja dengan gaji 350.00/ bulan (lebih sedikit dari kasir salon sebelumnya) tapi demi menyambung biaya kuliah saya jalani pekerjaan itu dengan ikhlas dan happy.

Suatu hari curigalah mama saya, dengan aktifitas saya yang dari pagi hingga larut malam itu. Karena saya masih belum jujur jika saya telah berkuliah dan bekerja. Pada akhirnya sekitar pukul 01.00 jam saya pulang kerja, mama saya marah sejadi jadinya. Dia mengatakan kepada saya, jika ada omongan orang diluar sana yang mengatakan "bahwa saya bekerja menjadi wanita malam"
Shittt! Bener bener shit deh perasaan gua waktu itu.
Saya meyakinkan mama saya bahwa omongan itu tidak benar, bahkan saya bersumpah atas nama Allah dan alqur'an saya tidak melakukan itu. Tapi mama tetap saja masih dengan emosinya, marah sejadi jadinya, membuatku makin sakit dan air matapun tak kuasa aku tahan lagi. Menangislah diriku, sejadi jadinya. Dengan suara terisak dan terbata bata saya mengungkapkan, bahwa saya selama ini kuliah dan bekerja, saya ingin mewujudkan mimpi saya, saya ingin mandiri dan sukses, saya ingin menentukan pilihan hidup saya sendiri dan membangun masa depan sendiri. 

Tapi mama saya tetap pada emosi nya (karena dia orangnya emang emosian, baperan) saya merasa kesulitan harus menjelaskan dengan cara apa. Saya bersumpah atas nama Allah mama masih tidak percaya. Hingga dia makin jadi gawaras pergi ke dapur mengambil pisau dan mengarahkan ke saya sambil berkata "mati aja kamu, anak susah diatur ga ngerti perasaan orang tua" 
Dan suara gaduh mama saya membangunkan papa saya, karena saya juga berteriak "bunuh aja ma bunuh, kalo emang saya ga berguna dan cuma menyusahkan, lagian apa saya minta sama mama untuk dilahirkan"
Dengan sigap papa langsung mengambil pisau dari mama, dan menenangkan kita semua.
Sumpaah rasanya sakit, sedih, gatau harus apa, serba salah, jujur aku salah, diam juga makin salah. 

Setelah pertengkaran hebat malam itu, paginya saya kabur dari rumah. Sebenarnya belum kabur sih, karena pagi saya harus berangkat kuliah. Tetapi dijam pulang kuliah saya enggan pulang kuliah. Saya memutuskan pergi kerumah sahabat saya amel, sahabat yang dari SMA dan bersama dengan dia saya berbagi segala hal, termasuk kesedihan. 

Malam harinya saya memutuskan untuk off bekerja dan menginap dirumah amel. 2 hari menghilang dari rumah membuat mama saya kawatir dengan sendirinya, dan dia merasa menyesal dengan perbuatannya. Diapun mencari dimana keberadaan saya, bertanya dengan beberapa orang yang dekat dengan saya akhirnya mama saya menemukan rumah amel. (Mama belum tau rumah amel waktu itu). Dengan wajah berkaca kaca mama saya meminta saya untuk pulang kerumah. Dan berbicara baik baik perihal kuliah saya. Sayapun memutuskan untuk pulang, setelah mama amel ikut turun tangan menasehati saya. 

Pulanglah saya kerumah, dan membicarakan banyak hal dengan kedua orangtua. Termasuk saya ingin mendapat dukungan tentang cita cita saya. Tak apa mereka tidak mendukung materi, saya hanya ingin dukungan batin hingga saya lulus pendidikan nantinya. Pada saat itu mereka mengiyakan, saya pun merasa sedikit ada harapan.

Namun suatu hari memasuki semeter ke 2, cobaan kembali datang. Tabungan gaji sebagai OP warnet yang sudah saya kumpulkan selama 6 bulan, lenyaap. Seseorang telah mengambilnya, entah siapa yang tega melakukan yang jelas orang itu masih anggota dari keluarga saya sendiri. Tangisan pun kembali menghadiri hidupku. Saya harus daftar ulang semester baru, biaya sks yang harus saya bayarkan 1.250.00 + cicilan uang gedung 500.000 , daftar ulang 250.000 tabungan terkumpul 1.800.000 hilang sebesar 1.000 dan uang yang tersisa 800.000 itu pun masih kepotong uang bensin dan makan, lalu dari mana saya harus dapat uang kembali.

Saya kembali berunding dengan orangtua saya, saya meminta bantuan dan pertimbangan mereka. Namun mereka masih sama aja tidak mau mendukung saya untuk melanjutkan kuliah saya. Mama saya meminta untuk fokus bekerja saja dan mencari pekerjaan full time. 
Sakit rasanya, memutuskan untuk berhenti kuliah. Rasanya seperti kalah telak! Disaat saya harus merelakan perkuliahaan saya, terlintas dalam pikiran saya. "Eh kemaren liat di facebook ada yang cari reseller kerjaan sambilan, maksutnya gimana ya"

Berbekal rasa penasaran soal reseller saya pun mencari di google, apa itu reseller dan seperti apa sistemnya. (Kebetulan juga 2011-2012 emang lagi in in nya online shop). Setelah membaca beberapa artikel saya mulai memahami sistem reseller dan onlineshop. Kemudian berpikirlah saya, produk apa yang harus saya jual, siapa sasaran dalam penjualan saya, orang orang yang seperti apa kah yang memiliki daya beli tinggi. Sambil memikirkan langkah selanjutnya yang harus saya ambil, saya kembali melamar pekerjaan. Dan sayapun mendapatkan pekerjaan yg gajinya lebih baik. 

Gaji pertama pun saya terima, dengan angka yang hampir menyentuh UMR semarang (karena masih awal ya atau training) gaji yg saya terima 1.000.000 ( UMR waktu itu 1.200.000). Dengan diterimanya gaji pertama, saya terbayang ingin memulai suatu usaha. 

Pada akhirnya for the first time ngejalani jualan online di facebook, saya berjualan baju baju murah. Gaji pertama yang saya dapatkan saya gunakan 800.000 untuk modal awal saya berjualan. Saya mengambil baju baju murah dari suplier berbagai daerah, seperti tanah abang dan lain lain. Kemudian setelah barang datang kerumah, saya pasarkan mulai dari tetangga hingga online di facebook. Minimnya modal yang saya gunakan dan murahnya baju yang saya jual maupun saya beli dari agen, ternyata memiliki kualitas yang buruk pula. Ada beberapa bahan baju yang saya bilang tak layak , karena terlalu kasar dan model nya tidak sesuai dengan foto yang dipajang agen. Membuat saya kecewa, sebagai penjual saya udah merasa kecewa duluan lalu bagaimana dengan customer saya nantinya.

Akhirnya saya pilah pilah bajunya, baju dengan bahan layak saya jual dengan harga layak, dan baju dengan bahan kasar saya jual turun modal. Karena berjualan online harus memiliki integritas tinggi, maka saya benar benar memilah milah kualitas barang dagangan saya. Bagaimana nantinya jika dari awal jualan sudah tidak jujur? Pasti hanya akan dihujat orang. 

Pengalaman jualan baju membuat saya banting stir ke usaha yang lain, karena baju yang saya beli dari agen memiliki kualitas kurang bagus, saya memilih mencari usaha lainnya. ( meski balik modal dan cuma untung 100rb, saya tidak menyerah mencari usaha yang buat saya dan pembeli bakal nyaman )
Lalu di gaji ke dua ( yang masih gajian 1jt ), saya memberanikan diri untuk mencoba bisnis  sepatu kulit handmade dan jualan handphone blackbery ( yup pada masa itu 2012 rame ramenya blackbery ). Berawal dari iseng, mencari penjual di tokobagus ( sekarang jadi OLX ) saya beli harga terendah dan kemudian saya jual lagi. Ternyata responnya lebih cepat daripada jualan baju, dan sedikit demi sedikit mulai mengumpulkan untung dari situ. Hingga akhirnya bisa membeli handphone yang waktu lagi in in nya banget ya.
*hp yang bisa saya beli sendiri dengan uang sendiri

Yang namanya berwirausaha tak selamanya mulus, adakalanya mengalami kerugian, jualan tidak laku, maka dari itu untuk mengantisipasi kerugian saya selalu mencari alternatif lain dalam berjualan, hingga pada akhirnya saya menemukan hairclip. 

Penemuan itu berawal ketika sahabat saya memakai hairclip, merasa penasaran saya pun membeli hairclip. Waktu itu yang jual mungkin udah tangan ke 3 atau keberapa, jualnya mahal banget 200rb (merknya sama kaya yang saya jual dan sampe sekarang dia masih jual 200 an). Nah iseng iseng beli dan dipakai buat selfie banyak dari beberapa customer sebelumnya mulai tertarik. Mereka menanyakan apakah saya menjualnya, dan dari situ saya iseng sekali menjawab iya. Akhirnya saya berjualan dengan menjadi reseller dan dropship. Makin lama saya tekuni jualan ini semakin banyak peminat, hingga pada akhirnya saya mulai memiliki stok barang dirumah, dan memiliki etalase kecil. Dan dalam waktu 2 tahun alhamdulillah, penghasilan saya membaik dan lebih baik daripada menjadi karyawan. Meski terkadang mengalami kerugian ataupun keuntungan, seengganya saya bersyukur, saya mampu menunjukan kepada orangtua saya jika saya mandiri. Bahkan tidak pernah lagi meminta uang jajan kepada orangtua, dari semenjak lulus SMA hingga sekarang. Saya pun juga mampu menunjukan jika jualan olshop yang mereka pandang sebelah mata, bisa menjadi tumpuan penghasilan saya. Saya juga mampu menunjukan jika seorang wanita dapat berkarir dan mengemban tugas dirumah. Dengan jualan online saya memiliki banyak waktu tersisa dirumah, dan saya bisa sedikit membantu meringankan pekerjaan mama saya dirumah. Dan pada akhirnya mereka luluh dengan kegigihan saya. Bahagia bukan jika diakui? Namun jangan melambung tinggi dahulu, kita tetap harus fokus mengembangkan usaha. Tidak perlu penghasilan yang muluk muluk. Tidak perlu penghasilan puluhan juta. Kita pertahankan kualitas dan customer yang ada. Rejeki sudah ada yang atur. Yang penting niat dan usaha kita terus jalan bukan? πŸ€—

Merintis usaha tidak lah mudah dan instant, semua berawal dari percobaan dan observasi hingga menemukan pasion yang tepat dalam berbinis. Dan pengalaman benar benar mengajarkan kita untuk semakin kuat bukan? Masa pahit manis kehidupan akan terus dialami oleh setiap manusia, karena kehidupan ini seperti roda yang berputar. Kadang diatas kadang pula dibawah. Untuk itu kita harus menjadi manusia yang selalu bersyukur. Sabar dalam menghadapi ujian yang Tuhan berikan. Jadikanlah cacian dan hinaan orang menjadi semangat untuk kita semakin maju. Kita buktikan bahwa kita bisa dan mampu. Semua itu harus ada niat dan ketulusan dalam mewujudkan. Tetaplah berjuang dalam keadaan 🌸🌸🌸

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belanja Mudah Tanpa Ribet Tokotalk

Tips Merawat Wajah Berjerawat Dan Kulit Berminyak

Kisah Persahabatan Manusia Dan Kucing (cerpen based on true story)