Putih Abu

  Aku merindukan suasana gaduh ria di dalam kelas. Aku merindukan celotehan setiap guru yang memarahi kami. Aku merindukan masa jahil pelajar yang menggambar potret guru yang sedang mengajar di dalam kelas. Aku merindukan setiap nasihat nasihat guru konseling. Aku merindukan tanah lapangnya, tanah yang membuat kita harus selalu berdiri berbaris rapi dihari senin. 


*keisenganku dikala bosan dengan pelajaran


*sempat ak upload sosmed dan menuai komentar dari senior

  Aku merindukan setiap sudut ruang nya. Aku merindukan canda tawa di jam kosong. Aku merindukan lezatnya makanan di jam istirahat pertama. Aku merindukan mu putih abu.
  Masa dimana abg beranjak remaja. Masa dimana karakter mulai terbentuk dan terlihat. Masa dimana kita semua belajar memahami kedewasaan. Masa dimana setelahnya kita menentukan pilihan hidup.
  Putih abu, masa yang selalu dirindukan banyak orang karena kenangannya yang begitu berkesan. Membawa cerita kepada setiap insan dan memberi kesan yang berbeda beda. Entah dari sudut sekolahnya, makanan kantinnya, sudut sudut dalam kelas, atau kisah percintaanya.
  Putih abu, selalu memiliki karakter yang kuat pada setiap insannya. Ia mendominasi setiap kenangan, tumbuh menjadi album memory yang tercatat dalam setiap memo pikiran. Memancarkan signal yang berbeda pada masing masing personal. Dan membawa dampak yang berbeda beda pula jika mengingatnya.
  Aku merindukannya, putih abu yang selalu memberikanku arti berbagi suka duka dalam kebersamaan. Rasanya ingin selalu mengulang masa itu dan menghentikan waktu untuk sejenak. Sekejap menikmati setiap detik yang telah berlalu. Mencoba memeluk detik demi detik yang tersisa. 
  Mengenggam setiap menit yang terkenang pada putih abu , membuatku  seolah  melayang  mengarungi samudra. Memory yang selalu tersirat tentangnya, hal hal yang selalu tertinggal bersamanya. Akan aku selalu simpan rapat dalam barisan memory.
  Putih abu, hasilmu yang tak pernah menghianati. Dimana ada kerja keras yang terbentuk, maka akan ada hasil yang diraih. Putih abu mengajarkanku untuk berjuang tak kenal lelah. Untuk berjuang demi menggapai asa. Tiga tahun mengajarkan perjuangan, tiga tahun mengajarkan kebersamaan, tiga tahun mengajarkan persahabatan. 


*diambil dengan kamera hp jadul


*facebook menjadi wadah sarana penyimpanan memory 

  Nikmatilah setiap waktumu, pada setiap masa putih abu mu. Karena akan selalu ada kerinduan setelah kamu meninggalkannya. Tak akan pernah bisa kembali menemuinya lagi. Semua hanya akan terbaris rapi dalam barisan memory bersama dengan kisah tentang dia. Tentang dia yang dulu datang mengajarkan apa itu cinta, apa itu sakit, apa itu rindu, apa itu cemburu, dan apa itu ikhlas. Ikhlas untuk melepaskan dan hanya tersimpan dalam hati. Dan akan selalu terkubur di dalamnya, dan biarkan ia berada pada tempat yang semestinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belanja Mudah Tanpa Ribet Tokotalk

Tips Merawat Wajah Berjerawat Dan Kulit Berminyak

Kisah Persahabatan Manusia Dan Kucing (cerpen based on true story)