Mencintai Dalam Diam
Aku tak perlu lagi membutuhkan ucapan ucapan cinta, aku hanya perlu membuang semua ucapan itu dan hanya menyimpannya dalam hati. Tak perlu lagi kau mendengarkan bahwa aku mencintaimu. Tak perlu lagi aku mengucapkan jika aku mencintaimu.
Semuanya telah terkubur rapat dan dalam. Tak akan lagi muncul kepermukaan, tak akan lagi kamu melihatnya. Bukan berati tanda bahwa cinta antara kau dan aku telah usai. Namun ini hanya sepenggal jeritan hati ku yang tak ingin lagi mengucapkan apapun terhadapmu tentang perasaanku.
Bukan karena aku takut, namun aku sudah terlalu sering memendam sebuah ungkapan rasa terhadapmu. Aku tak ingin mengucapkan cinta bukan berarti aku tak cinta. Aku memendamnya karena aku sadar cinta hanya membuatku terluka. Dan aku tak ingin terluka lagi olehnya.
Kini aku hanya akan berjalan seperti awan, berjalan kemana arah angin membawanya. Aku tak akan lagi berharap pada ucapan ucapan dan perasaan perasaan cinta. Aku hanya akan memendamnya dalam hati, rapat rapat kupendam hingga tak akan pernah muncul lagi.
Berbahagialah kamu dengan jalan hidup yang akan kau tempuh. Aku akan tetap selalu melihatmu dari kejauhan sampe kau benar benar telah menghilang.
Biarkan aku menghela napas panjang melihat kau melangkah semakin jauh. Biarkan aku melepas semua rasa sesak sakit di dada. Tak kan kubiarkan air mataku mengiringimu pergi. Cukup aku disini memandang dari kejauhan menyaksikan kamu pergi, dan menyimpan semua rasa dalam hati.
Tak kan ku hapus memory tentangmu, tak kan kubuang ingatan semua tentang mu. Aku hanya perlu menyimpannya rapat dalam hati. Seperti karangan bunga yang selalu kau berikan, seperti kado yang selalu kau berikan. Ia akan tetap selalu utuh di dalam sana meski tak tersentuh dan mengering.
Komentar
Posting Komentar